Pendahuluan

Jepang merupakan salah satu negara dengan tingkat kebutuhan tenaga kerja asing yang tinggi, terutama karena populasi usia kerjanya terus menurun. Hal ini membuka peluang besar bagi masyarakat Indonesia yang ingin mengembangkan karier dan pengalaman di luar negeri, khususnya di Jepang.

Mengapa Kerja di Jepang?

Jepang Butuh Pekerja

Menurut berita resmi dari ANTARA, Jepang menyediakan 148.000 lowongan kerja untuk Indonesia. Rano Karno bahkan menyebut bahwa Jakarta saja bisa mengirimkan 10.000 tenaga kerja ke Jepang.

“Jepang memberikan satu kuota yang cukup besar untuk Indonesia, hampir 148.000. Kalau Jakarta bisa mengambil 10.000, harus mulai kita inventarisasi hari ini,” — Rano Karno

Peluang Gaji & Tabungan

Gaji pekerja asing di Jepang sangat kompetitif. Rata-rata gaji bulanan untuk sektor tertentu seperti pabrik atau caregiving bisa mencapai ¥150.000–¥250.000 (sekitar 15–25 juta rupiah). Biaya hidup memang tinggi, tetapi jika dikelola dengan baik, pekerja bisa menabung hingga puluhan juta rupiah setiap tahunnya.

Selain itu, tinggal di Jepang memungkinkan Anda menikmati kualitas hidup yang tinggi, budaya kerja yang disiplin, dan sistem transportasi yang luar biasa.

Program atau Visa untuk Kerja di Jepang

  1. SSW / Tokutei Ginou (Specified Skilled Worker)

Ini adalah visa kerja untuk tenaga kerja asing yang memiliki keterampilan tertentu di 12 bidang kerja, seperti perawatan lansia, konstruksi, makanan-minuman, pertanian, dan sebagainya. Tersedia dua tipe:

  • SSW No. 1: Izin tinggal 5 tahun, tidak boleh membawa keluarga.
  • SSW No. 2: Izin tinggal tak terbatas, boleh bawa keluarga (jika memenuhi syarat).
  1. TITP / Ginou Jisshuusei (Technical Intern Training Program)

Visa pemagangan teknis selama 3 hingga 5 tahun. Tujuannya adalah memberikan pelatihan kerja teknis agar dapat diterapkan setelah kembali ke negara asal. Visa ini juga bisa menjadi jalur menuju visa Tokutei Ginou (SSW).

Syarat Program SSW / Tokutei Ginou

Syarat Program SSW / Tokutei Ginou (Specified Skilled Worker)

Untuk bisa bekerja di Jepang melalui visa Pekerja Berketerampilan Spesifik (Tokutei Ginou), seorang warga negara asing harus memenuhi sejumlah persyaratan umum. Pertama, pelamar harus berumur 18 tahun ke atas dan lulus ujian keterampilan serta ujian bahasa Jepang dasar. Ujian bahasa yang diterima meliputi Japan Foundation Test for Basic Japanese (JFT-Basic) atau Japanese Language Proficiency Test (JLPT) level N4. Namun, bagi mereka yang sebelumnya telah menyelesaikan program pemagangan teknis (TITP) tahap 2, ujian ini tidak wajib diikuti kembali.

Selain itu, pelamar tidak boleh pernah tinggal di Jepang lebih dari 5 tahun dengan status visa SSW sebelumnya. Mereka juga dilarang menandatangani kontrak yang menyertakan denda atau membayar uang jaminan kepada pihak pengirim. Jika ada biaya yang harus ditanggung sendiri, maka pelamar harus memahami seluruh ketentuannya dengan baik sebelum melanjutkan proses. Semua syarat ini bertujuan untuk memastikan perlindungan hak tenaga kerja asing di Jepang.

Untuk memperoleh status izin tinggal SSW, seseorang juga diwajibkan lulus ujian keterampilan khusus sesuai bidang pekerjaan yang dipilih. Ujian ini diselenggarakan di Jepang maupun di negara lain, termasuk Indonesia. Informasi detail tentang jadwal ujian keterampilan, materi, serta pendaftaran dapat diakses melalui situs web resmi ujian berketerampilan spesifik:
🔗 https://www.ssw.go.jp/en/about/sswv/exam/

Sedangkan untuk ujian bahasa Jepang JFT-Basic, tersedia pula situs resmi dari The Japan Foundation berikut:

  • JFT-Basic dalam bahasa Indonesia: https://www.jpf.go.jp/jft-basic/id/
  • JLPT (Japanese-Language Proficiency Test): https://www.jlpt.jp/e/

Untuk bidang Perawatan Lansia (Kaigo), terdapat tambahan syarat yaitu harus lulus Ujian Evaluasi Bahasa Jepang untuk Perawatan Lansia. Materi ujian ini juga telah tersedia dalam versi Bahasa Indonesia.

Syarat Visa SSW (Tokutei Ginou)

Berdasarkan dokumen resmi Kementerian Luar Negeri Jepang dan website Kedutaan Besar Jepang di Indonesia: https://www.id.emb-japan.go.jp/visa_tokuteiginou.html, berikut syarat visa SSW:

  • Paspor dan formulir visa
  • Foto ukuran 4,5 x 3,5 cm (diambil 6 bulan terakhir)
  • Certificate of Eligibility (CoE) asli atau fotokopi
  • Print E-KTKLN dari https://siskop2mi.bp2mi.go.id/publik
  • Fotokopi KTP

Persyaratan daftar E-KTKLN:

Sebelum mendaftar sebagai Pekerja Migran Indonesia Perorangan dengan Visa SSW, Anda juga diwajibkan mendaftarkan diri ke SISKOP2MI dan melengkapi dokumen untuk mendapatkan E-KTKLN (Kartu Tenaga Kerja Luar Negeri). Berdasarkan portal https://siskop2mi.bp2mi.go.id/publik, berikut dokumen yang perlu disiapkan:

  1. Surat keterangan status perkawinan (jika sudah menikah, lampirkan fotokopi buku nikah)
  2. Surat izin dari suami/istri, orang tua, atau wali yang diketahui oleh kepala desa/lurah (link format surat tersedia di SISKOP2MI)
  3. Surat keterangan sehat dari fasilitas kesehatan
  4. Kartu kepesertaan jaminan kesehatan nasional (BPJS)
  5. Paspor
  6. Perjanjian kerja
  7. Certificate of Eligibility (CE) / Resident Card
  8. Surat pernyataan bertanggung jawab atas segala risiko ketenagakerjaan yang dialami (format surat tersedia di sistem)

Setelah memenuhi dokumen di atas dan menyelesaikan input di SISKOP2MI, Anda akan menerima E-KTKLN sebagai syarat wajib untuk pengajuan visa kerja ke Jepang.

Dari website-website penyelenggara ujian keterampilan (skill assessment) biasanya persyaratannya sebagai berikut:

  • Berumur di atas 18 tahun
  • Sehat secara fisik
  • Memiliki keterampilan di bidang yang diambil, yang memerlukan pengetahuan atau pengalaman yang cukup
  • Memiliki kemampuan bahasa Jepang dasar(setara JLPT N4 atau lebih tinggi)

Untuk informasi lebih lanjut, silakan kunjungi situs resmi Kementerian Kehakiman Jepang:
🔗 https://www.moj.go.jp/isa/index.html

Catatan tentang Batas Usia

Walaupun hukum Jepang tidak mencantumkan batas usia maksimal, banyak LPK dan perusahaan Jepang menerapkan praktik usia ideal 18–38 tahun, dan lebih fleksibel pada sektor tertentu seperti caregiver.

Syarat Program Pemagangan (TITP)

Syarat Visa Pemagangan (Technical Intern Training)

Berdasarkan situs resmi Kementerian Luar Negeri Jepang dan Immigration Services Agency of Japan, berikut adalah dokumen dan syarat utama untuk mengajukan visa Technical Intern Training Program (TITP / Ginou Jisshuusei):

📄 Dokumen yang Diperlukan:

  1. Paspor
  2. Formulir aplikasi visa(untuk warga Rusia, negara CIS, dan Georgia wajib mengisi 2 formulir)
  3. Foto paspor(warga Rusia, negara CIS, dan Georgia harus menyerahkan 2 foto)
  4. Certificate of Eligibility (CoE)– dokumen utama dari sponsor di Jepang (asli atau salinan)
  5. (Untuk warga Tiongkok) Salinan Kartu Keluarga
  6. Surat izin tinggal sementara atau kartu izin tinggal(jika tidak memiliki kartu keluarga di wilayah yurisdiksi kedutaan)

📎 Catatan:

  • COE (Certificate of Eligibility)wajib diajukan oleh sponsor yang berada di Jepang ke kantor imigrasi Jepang.
  • COE menunjukkan bahwa visa yang diajukan sesuai dengan aktivitas legal dan akan mempercepat proses imigrasi di bandara Jepang.
  • Memiliki COE tidak menjamin visa langsung diterbitkan, tetapi sangat meningkatkan peluang pengesahan visa di kedutaan.

🔗 Sumber resmi: https://www.mofa.go.jp/ca/fna/page4e_000996.html

(Catatan) Tergantung pada kewarganegaraan pemohon, dokumen tambahan selain yang disebutkan di atas mungkin diperlukan. Untuk informasi lebih lanjut, silakan merujuk ke situs web kedutaan atau konsulat Jepang di Indonesia. https://www.id.emb-japan.go.jp/itprtop_id/index.html

 

Syarat dari dokumen OTIT (Organization for Technical Intern Training):

Dikutip dari situs resmi MOFA dan dokumen OTIT:

  • Berusia 18 tahun atau lebih
  • Memiliki skill atau potensi yang sulit diperoleh di negara asal
  • Diharapkan menggunakan keterampilan tersebut sepulang dari Jepang
  • Harus direkomendasikan oleh pemerintah negara asal
  • Tidak boleh membayar deposit kepada lembaga pengirim

📄 Dokumen resmi: “Operational Guidelines for the Technical Intern Training Program Relating to Specific Occupations and Operations” oleh Organization for Technical Intern Training.

Tambahan dari LPK & Praktek Lapangan

Dalam praktiknya, LPK dan perusahaan Jepang cenderung menerima peserta berusia 18–28 tahun karena mempertimbangkan stamina dan kemampuan beradaptasi.

Cara Agar Dapat Kerja di Jepang

Berikut adalah jalur yang bisa kamu tempuh:

  1. Melalui LPK Resmi
  • Lembaga Pelatihan Kerja (LPK) di Indonesia melatih bahasa Jepang, keterampilan, dan tata cara kerja.
  • Contoh: LPK Izumi Indonesia
  1. G to G Jepang (Program Pemerintah)
  • Dikelola oleh BP2MI.
  • Jalur resmi tanpa perantara pribadi.
  • Biaya lebih murah, proses transparan.
  1. Job Fair & Penyalur Resmi
  • Beberapa universitas atau instansi menyelenggarakan job fair untuk kerja ke Jepang.
  1. Mandiri
  • Mendaftar langsung ke perusahaan Jepang via jalur SSW.
  • Harus lulus tes keterampilan dan bahasa secara independen.

Tips Kerja di Jepang

  • Belajar Bahasa Jepang Lebih Awal: JLPT N4 adalah syarat minimum.
  • Kuat Mental & Fisik: Banyak bidang kerja bersifat fisik.
  • Hemat & Rencanakan Tabungan: Banyak yang bisa menabung untuk buka usaha atau lanjut kuliah.
  • Pahami Kontrak Kerja: Pelajari kontrak sebelum berangkat.
  • Ikuti Komunitas Pekerja Migran: Bisa saling bantu & berbagi info.

Bekerja di Jepang tentu menghadirkan berbagai tantangan, terutama bagi mereka yang baru pertama kali merantau ke luar negeri. Salah satu tantangan utama adalah adaptasi terhadap budaya kerja Jepang yang terkenal disiplin, cepat, dan penuh tanggung jawab. Untuk mengatasi hal ini, para calon pekerja dapat mengikuti pelatihan intensif yang disediakan oleh LPK (Lembaga Pelatihan Kerja) serta belajar dari pengalaman para TKI yang telah lebih dulu bekerja di Jepang.

Tantangan lainnya adalah bahasa Jepang, terutama bagi mereka yang belum terbiasa dengan karakter huruf dan gaya komunikasi orang Jepang. Solusinya adalah melakukan latihan harian secara konsisten serta mengikuti program sertifikasi bahasa seperti JLPT (Japanese Language Proficiency Test) atau JFT-Basic yang memang diwajibkan untuk memperoleh visa kerja.

Dari sisi finansial, banyak calon pekerja yang merasa berat dengan biaya awal yang diperlukan untuk pelatihan, dokumen, dan proses pemberangkatan. Untuk mengatasi ini, jalur G to G (Government to Government) atau LPK yang transparan dan resmi bisa menjadi pilihan karena biayanya lebih terjangkau dan prosesnya diawasi langsung oleh pemerintah.

Terakhir, isu keamanan kerja juga menjadi perhatian penting. Banyak kasus pekerja migran yang mengalami eksploitasi karena tidak memahami kontrak kerja atau tidak melalui jalur legal. Solusinya adalah memastikan semua dokumen lengkap, visa resmi, serta perusahaan penerima di Jepang terdaftar secara sah. Memanfaatkan bantuan dari LPK berizin atau BP2MI juga dapat memberikan perlindungan tambahan.

Mempermudah Kerja di Jepang bersama LPK Izumi

LPK Izumi Indonesia adalah lembaga pelatihan kerja resmi yang fokus pada persiapan kerja ke Jepang. Dengan sistem pelatihan bahasa, keterampilan, dan penempatan, Izumi telah memberangkatkan ratusan peserta ke Jepang secara legal dan aman.

✨ Keunggulan:

  • Pengajar bersertifikat
  • Kelas intensif N4 dan keterampilan
  • Pendampingan dari awal hingga keberangkatan
  • Jejaring alumni di Jepang

📞 Info lebih lanjut kunjungi: https://izumi.co.id

Scroll to Top