Cara Kerja di Jepang bagi Lulusan SMK: Syarat dan Bidang Pekerjaan
Cara Kerja di Jepang untuk Lulusan SMK
Bekerja di Jepang menjadi salah satu impian banyak lulusan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) di Indonesia. Peluang kerja di Jepang terbuka lebar bagi lulusan SMK melalui beberapa jalur, termasuk program magang, skema pekerja terampil spesifik (Specified Skilled Worker/SSW atau Tokutei Ginou), kerja di perusahaan Jepang yang ada di Indonesia, atau secara mandiri.
Program Magang
Program magang atau Technical Intern Training Program (TITP) adalah salah satu jalur populer bagi lulusan SMK untuk bekerja di Jepang. Program ini memungkinkan peserta untuk bekerja sambil belajar keterampilan teknis tertentu selama tiga hingga lima tahun. Tujuan utama program ini adalah memberikan kesempatan kepada peserta untuk memperoleh keterampilan dan pengetahuan yang dapat mereka terapkan di negara asal mereka setelah kembali. Namun, banyak peserta yang berhasil mendapatkan pekerjaan tetap di Jepang setelah menyelesaikan program ini.
Specified Skilled Worker (SSW) atau Tokutei Ginou
SSW adalah visa kerja yang baru diperkenalkan oleh pemerintah Jepang untuk menarik pekerja asing yang memiliki keterampilan tertentu. Program ini terbagi menjadi dua jenis: SSW-1 dan SSW-2. SSW-1 memungkinkan pekerja untuk bekerja di Jepang selama lima tahun di bidang tertentu seperti perawatan lansia, manufaktur, dan perhotelan. SSW-2 memberikan kesempatan bagi pekerja untuk bekerja dalam jangka waktu yang lebih lama dan membawa keluarga ke Jepang. Untuk bisa menggunakan visa ini, pelamar harus lulus ujian keterampilan dan bahasa Jepang.
Kerja di Perusahaan Jepang yang Ada di Indonesia
Lulusan SMK juga memiliki peluang untuk bekerja di perusahaan Jepang yang beroperasi di Indonesia. Pengalaman bekerja di perusahaan Jepang di Indonesia dapat menjadi batu loncatan untuk bekerja di Jepang. Perusahaan Jepang biasanya memberikan pelatihan dan pengenalan budaya kerja Jepang yang bermanfaat jika nanti berkesempatan bekerja langsung di Jepang.
Secara Mandiri
Bagi mereka yang memiliki inisiatif dan keberanian, bekerja di Jepang secara mandiri juga menjadi pilihan. Ini berarti mencari pekerjaan secara langsung melalui agen tenaga kerja atau platform perekrutan online. Namun, cara ini memerlukan persiapan yang lebih matang, termasuk kemampuan bahasa Jepang yang baik dan pemahaman tentang proses administrasi visa dan peraturan kerja di Jepang.
Beberapa situs lowongan resmi yang bisa di jadikan referensi:
- GaijinPot (gaijinpot.com) – populer untuk pekerja asing
- Townwork (townwork.net) – banyak lowongan part-time & full-time
- Jobs in Japan (jobsinjapan.com) – khusus untuk orang asing
- Daijob (daijob.com) – fokus pekerjaan bilingual/profesional
- Job Fair – bisa melalui BP2MI, kampus, atau penyelenggara resmi
- Craigslist Japan (tokyo.craigslist.org) – ada lowongan umum, perlu hati-hati
*Jika memilih jalur mandiri, pastikan perusahaan yang dituju resmi dan terdaftar agar aman.
Gaji Kerja di Jepang Lulusan SMK
Gaji kerja di Jepang bagi lulusan SMK bervariasi tergantung pada jenis pekerjaan dan lokasi. Secara umum, lulusan SMK bisa mendapatkan gaji antara ¥150,000 hingga ¥250,000 per bulan (sekitar Rp20 juta hingga Rp35 juta). Gaji ini bisa lebih tinggi tergantung pada pengalaman, keterampilan, dan jenis pekerjaan yang dilakukan. Selain gaji pokok, banyak perusahaan Jepang yang menawarkan tunjangan dan fasilitas lainnya seperti asuransi kesehatan, perumahan, dan tunjangan transportasi.
Untuk mengetahui gaji lulusan SMK di Jepang, berikut daftar upah minimum di Jepang berdasarkan wilayah (region).
- Hokkaido Upah minimum di wilayah Hokkaido sebesar JPY920 atau Rp106.135 per jam.
- Tohoku Upah minimum di wilayah Tohoku sebesar JPY859 atau Rp99.101 per jam.
- Kanto Upah minimum di wilayah Kanto sebesar JPY976 atau Rp112.599 per jam.
- Chubu Upah minimum di wilayah Chubu sebesar JPY914 atau Rp105.446 per jam.
- Kansai Upah minimum di wilayah Kansai sebesar JPY942 atau Rp108.676 per jam.
- Chugoku Upah minimum di wilayah Chugoku sebesar JPY871 atau Rp100.485 per jam.
- Shikoku Upah minimum di wilayah Shikoku sebesar JPY860 atau Rp99.216 per jam.
- Kyushu Upah minimum di wilayah Kyushu sebesar JPY860 atau Rp99.216 per jam.
Apa Saja Pekerjaan di Jepang untuk Lulusan SMK
Hampir sama dengan Bidang Pekerjaan di Jepang Lulusan S1, Lulusan SMK memiliki peluang besar di berbagai sektor industri di Jepang, antara lain:
- Manufaktur: Termasuk operator mesin, teknisi, dan pekerja pabrik.
- Perawatan Lansia: Sebagai caregiver di fasilitas perawatan lansia.
- Perhotelan dan Restoran: Pekerja di hotel, restoran, dan sektor pariwisata lainnya.
- Konstruksi: Pekerja bangunan, tukang kayu, dan teknisi.
- Pertanian dan Perikanan: Pekerja di bidang pertanian dan perikanan.
- Teknologi Informasi: Bagi mereka yang memiliki keterampilan di bidang IT, seperti pemrograman dan teknisi jaringan.
Syarat Kerja di Jepang Lulusan SMK
Syarat Program SSW / Tokutei Ginou (Specified Skilled Worker)
Untuk bisa bekerja di Jepang melalui visa Pekerja Berketerampilan Spesifik (Tokutei Ginou), seorang warga negara asing harus memenuhi sejumlah persyaratan umum. Pertama, pelamar harus berumur 18 tahun ke atas dan lulus ujian keterampilan serta ujian bahasa Jepang dasar. Ujian bahasa yang diterima meliputi Japan Foundation Test for Basic Japanese (JFT-Basic) atau Japanese Language Proficiency Test (JLPT) level N4. Namun, bagi mereka yang sebelumnya telah menyelesaikan program pemagangan teknis (TITP) tahap 2, ujian ini tidak wajib diikuti kembali.
Selain itu, pelamar tidak boleh pernah tinggal di Jepang lebih dari 5 tahun dengan status visa SSW sebelumnya. Mereka juga dilarang menandatangani kontrak yang menyertakan denda atau membayar uang jaminan kepada pihak pengirim. Jika ada biaya yang harus ditanggung sendiri, maka pelamar harus memahami seluruh ketentuannya dengan baik sebelum melanjutkan proses. Semua syarat ini bertujuan untuk memastikan perlindungan hak tenaga kerja asing di Jepang.
Untuk memperoleh status izin tinggal SSW, seseorang juga diwajibkan lulus ujian keterampilan khusus sesuai bidang pekerjaan yang dipilih. Ujian ini diselenggarakan di Jepang maupun di negara lain, termasuk Indonesia. Informasi detail tentang jadwal ujian keterampilan, materi, serta pendaftaran dapat diakses melalui situs web resmi ujian berketerampilan spesifik:
🔗 https://www.ssw.go.jp/en/about/sswv/exam/
Sedangkan untuk ujian bahasa Jepang JFT-Basic, tersedia pula situs resmi dari The Japan Foundation berikut:
- JFT-Basic dalam bahasa Indonesia: https://www.jpf.go.jp/jft-basic/id/
- JLPT (Japanese-Language Proficiency Test): https://www.jlpt.jp/e/
Untuk bidang Perawatan Lansia (Kaigo), terdapat tambahan syarat yaitu harus lulus Ujian Evaluasi Bahasa Jepang untuk Perawatan Lansia. Materi ujian ini juga telah tersedia dalam versi Bahasa Indonesia.
Syarat Visa SSW (Tokutei Ginou)
Berdasarkan dokumen resmi Kementerian Luar Negeri Jepang dan website Kedutaan Besar Jepang di Indonesia: https://www.id.emb-japan.go.jp/visa_tokuteiginou.html, berikut syarat visa SSW:
- Paspor dan formulir visa
- Foto ukuran 4,5 x 3,5 cm (diambil 6 bulan terakhir)
- Certificate of Eligibility (CoE) asli atau fotokopi
- Print E-KTKLN dari https://siskop2mi.bp2mi.go.id/publik
- Fotokopi KTP
Persyaratan daftar E-KTKLN:
Sebelum mendaftar sebagai Pekerja Migran Indonesia Perorangan dengan Visa SSW, Anda juga diwajibkan mendaftarkan diri ke SISKOP2MI dan melengkapi dokumen untuk mendapatkan E-KTKLN (Kartu Tenaga Kerja Luar Negeri). Berdasarkan portal https://siskop2mi.bp2mi.go.id/publik, berikut dokumen yang perlu disiapkan:
- Surat keterangan status perkawinan (jika sudah menikah, lampirkan fotokopi buku nikah)
- Surat izin dari suami/istri, orang tua, atau wali yang diketahui oleh kepala desa/lurah (link format surat tersedia di SISKOP2MI)
- Surat keterangan sehat dari fasilitas kesehatan
- Kartu kepesertaan jaminan kesehatan nasional (BPJS)
- Paspor
- Perjanjian kerja
- Certificate of Eligibility (CE) / Resident Card
- Surat pernyataan bertanggung jawab atas segala risiko ketenagakerjaan yang dialami (format surat tersedia di sistem)
Setelah memenuhi dokumen di atas dan menyelesaikan input di SISKOP2MI, Anda akan menerima E-KTKLN sebagai syarat wajib untuk pengajuan visa kerja ke Jepang.
Dari website-website penyelenggara ujian keterampilan (skill assessment) biasanya persyaratannya sebagai berikut:
- Berumur di atas 18 tahun
- Sehat secara fisik
- Memiliki keterampilan di bidang yang diambil, yang memerlukan pengetahuan atau pengalaman yang cukup
- Memiliki kemampuan bahasa Jepang dasar(setara JLPT N4 atau lebih tinggi)
Untuk informasi lebih lanjut, silakan kunjungi situs resmi Kementerian Kehakiman Jepang:
🔗 https://www.moj.go.jp/isa/index.html
Catatan tentang Batas Usia
Walaupun hukum Jepang tidak mencantumkan batas usia maksimal, banyak LPK dan perusahaan Jepang menerapkan praktik usia ideal 18–38 tahun, dan lebih fleksibel pada sektor tertentu seperti caregiver.
Syarat Program Pemagangan (TITP)
Syarat Visa Pemagangan (Technical Intern Training)
Berdasarkan situs resmi Kementerian Luar Negeri Jepang dan Immigration Services Agency of Japan, berikut adalah dokumen dan syarat utama untuk mengajukan visa Technical Intern Training Program (TITP / Ginou Jisshuusei):
📄 Dokumen yang Diperlukan:
- Paspor
- Formulir aplikasi visa(untuk warga Rusia, negara CIS, dan Georgia wajib mengisi 2 formulir)
- Foto paspor(warga Rusia, negara CIS, dan Georgia harus menyerahkan 2 foto)
- Certificate of Eligibility (CoE)– dokumen utama dari sponsor di Jepang (asli atau salinan)
- (Untuk warga Tiongkok) Salinan Kartu Keluarga
- Surat izin tinggal sementara atau kartu izin tinggal(jika tidak memiliki kartu keluarga di wilayah yurisdiksi kedutaan)
📎 Catatan:
- COE (Certificate of Eligibility)wajib diajukan oleh sponsor yang berada di Jepang ke kantor imigrasi Jepang.
- COE menunjukkan bahwa visa yang diajukan sesuai dengan aktivitas legal dan akan mempercepat proses imigrasi di bandara Jepang.
- Memiliki COE tidak menjamin visa langsung diterbitkan, tetapi sangat meningkatkan peluang pengesahan visa di kedutaan.
🔗 Sumber resmi: https://www.mofa.go.jp/ca/fna/page4e_000996.html
(Catatan) Tergantung pada kewarganegaraan pemohon, dokumen tambahan selain yang disebutkan di atas mungkin diperlukan. Untuk informasi lebih lanjut, silakan merujuk ke situs web kedutaan atau konsulat Jepang di Indonesia. https://www.id.emb-japan.go.jp/itprtop_id/index.html
Syarat dari dokumen OTIT (Organization for Technical Intern Training):
Dikutip dari situs resmi MOFA dan dokumen OTIT:
- Berusia 18 tahun atau lebih
- Memiliki skill atau potensi yang sulit diperoleh di negara asal
- Diharapkan menggunakan keterampilan tersebut sepulang dari Jepang
- Harus direkomendasikan oleh pemerintah negara asal
- Tidak boleh membayar deposit kepada lembaga pengirim
📄 Dokumen resmi: “Operational Guidelines for the Technical Intern Training Program Relating to Specific Occupations and Operations” oleh Organization for Technical Intern Training.
Tambahan dari LPK & Praktek Lapangan
Dalam praktiknya, LPK dan perusahaan Jepang cenderung menerima peserta berusia 18–28 tahun karena mempertimbangkan stamina dan kemampuan beradaptasi.
Cara Agar Dapat Kerja di Jepang
Berikut adalah jalur yang bisa kamu tempuh:
- Melalui LPK Resmi
- Lembaga Pelatihan Kerja (LPK) di Indonesia melatih bahasa Jepang, keterampilan, dan tata cara kerja.
- Contoh: LPK Izumi Indonesia
- G to G Jepang (Program Pemerintah)
- Dikelola oleh BP2MI.
- Jalur resmi tanpa perantara pribadi.
- Biaya lebih murah, proses transparan.
- Job Fair & Penyalur Resmi
- Beberapa universitas atau instansi menyelenggarakan job fair untuk kerja ke Jepang.
- Mandiri
- Mendaftar langsung ke perusahaan Jepang via jalur SSW.
- Harus lulus tes keterampilan dan bahasa secara independen.
Tips Kerja di Jepang
- Belajar Bahasa Jepang Lebih Awal: JLPT N4 adalah syarat minimum.
- Kuat Mental & Fisik: Banyak bidang kerja bersifat fisik.
- Hemat & Rencanakan Tabungan: Banyak yang bisa menabung untuk buka usaha atau lanjut kuliah.
- Pahami Kontrak Kerja: Pelajari kontrak sebelum berangkat.
- Ikuti Komunitas Pekerja Migran: Bisa saling bantu & berbagi info.
Bekerja di Jepang tentu menghadirkan berbagai tantangan, terutama bagi mereka yang baru pertama kali merantau ke luar negeri. Salah satu tantangan utama adalah adaptasi terhadap budaya kerja Jepang yang terkenal disiplin, cepat, dan penuh tanggung jawab. Untuk mengatasi hal ini, para calon pekerja dapat mengikuti pelatihan intensif yang disediakan oleh LPK (Lembaga Pelatihan Kerja) serta belajar dari pengalaman para TKI yang telah lebih dulu bekerja di Jepang.
Tantangan lainnya adalah bahasa Jepang, terutama bagi mereka yang belum terbiasa dengan karakter huruf dan gaya komunikasi orang Jepang. Solusinya adalah melakukan latihan harian secara konsisten serta mengikuti program sertifikasi bahasa seperti JLPT (Japanese Language Proficiency Test) atau JFT-Basic yang memang diwajibkan untuk memperoleh visa kerja.
Dari sisi finansial, banyak calon pekerja yang merasa berat dengan biaya awal yang diperlukan untuk pelatihan, dokumen, dan proses pemberangkatan. Untuk mengatasi ini, jalur G to G (Government to Government) atau LPK yang transparan dan resmi bisa menjadi pilihan karena biayanya lebih terjangkau dan prosesnya diawasi langsung oleh pemerintah.
Terakhir, isu keamanan kerja juga menjadi perhatian penting. Banyak kasus pekerja migran yang mengalami eksploitasi karena tidak memahami kontrak kerja atau tidak melalui jalur legal. Solusinya adalah memastikan semua dokumen lengkap, visa resmi, serta perusahaan penerima di Jepang terdaftar secara sah. Memanfaatkan bantuan dari LPK berizin atau BP2MI juga dapat memberikan perlindungan tambahan.
Mempermudah Kerja di Jepang bersama LPK Izumi
LPK Izumi Indonesia adalah lembaga pelatihan kerja resmi yang fokus pada persiapan kerja ke Jepang. Dengan sistem pelatihan bahasa, keterampilan, dan penempatan, Izumi telah memberangkatkan ratusan peserta ke Jepang secara legal dan aman.
✨ Keunggulan:
- Pengajar bersertifikat
- Kelas intensif N4 dan keterampilan
- Pendampingan dari awal hingga keberangkatan
- Jejaring alumni di Jepang
📞 Info lebih lanjut kunjungi: https://izumi.co.id
Kesimpulan
Dengan memenuhi syarat-syarat tersebut dan memilih jalur yang sesuai, lulusan SMK memiliki peluang besar untuk membangun karir yang sukses di Jepang. Selain mendapatkan pengalaman kerja internasional, mereka juga dapat meningkatkan keterampilan dan pengetahuan yang berharga untuk masa depan. bekerja di Jepang bagi lulusan SMK memerlukan persiapan yang matang dari segi pendidikan, bahasa, dan keterampilan. Proses pendaftaran melibatkan seleksi ketat dan pelatihan, dengan bidang pekerjaan yang bervariasi terutama di sektor manufaktur, konstruksi, pertanian, pelayanan, dan kesehatan. Meskipun menantang, kesempatan ini menawarkan banyak manfaat bagi perkembangan karier dan pribadi.